Foto: PSSI Jateng |
Magelangfootball.com - PPSM Sakti Magelang terancam sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jawa Tengah (Jateng) karena menolak melanjutkan pertandingan melawan Persak Kebumen di Liga 3, Senin (1/11).
Ofisial PPSM meminta pemain meninggalkan lapangan pertandingan di Stadion Moch Soebroto, Magelang. Pertandingan ini lalu dinyatakan berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Persak.
Pemain PPSM menolak melanjutkan pertandingan karena wasit hanya memberi kartu
kuning Tri Hartanto, pemain Persak yang melakukan pelanggaran brutal berupa
tendangan ke area dada dan leher pemain PPSM, Odsantino Berti.
Sekretaris Umum Asprov PSSI
Jateng, Pur Widyastanto tak menampik bahwa kasus ini menjadi salah satu isu
yang dibahas Komdis. Apalagi sudah ada regulasi yang tegas soal pelanggaran
kode disiplin.
"Apapun kalau nanti dinilai melakukan pelanggaran regulasi, pelanggaran
disiplin, nanti pasti akan ditindak oleh komite disiplin," kata Pur kepada
CNNIndonesia.com pada Selasa (2/11).
"Saya ingin katakan
kepada semua teman-teman klub, regulasi kompetisi dibaca dan dipahami. Jika ada
pelanggaran, ada mekanismenya. Sehingga tidak berbuat yang bisa merugikan
klub," ujarnya menambahkan.
Soal sanksi yang bakal diberikan kepada PPSM, Pur tak bisa menjelaskan.
Menurutnya, walau sudah jelas aturan di dalam regulasi, hal ini menjadi wilayah
Komdis sebagai badan yudikatif.
Mengenai pelanggaran yang dilakukan pemain Persak, dipastikan pula masuk agenda
pembahasan Komdis. Setelah laporan pengawas pertandingan masuk, sidang akan
dilakukan untuk menetapkan sanksi.
Begitu pula dengan kepemimpinan wasit Doma Saputra. Asprov PSSI Jateng
mengatakan Komite Wasit telah berkomunikasi dengan sang pengadil dan akan
segera memberikan keputusan.
"Kalau soal wasit, bagaimana penilaian Komite Wasit, saya belum
mendapatkan detailnya, tetapi memang itu menjadi ranah Komite Wasit. Belum
dijelaskan seperti apa dan bagaimana," ujarnya.
"Penyikapan, mungkin ya, keputusan wasit yang tidak tepat, biar Komite
Wasit yang akan menangani. Kami yang pasti berkomitmen menjadikan kompetisi
tetap berjalan baik," kata Pur ia mengakhiri.
Sementara itu Odsantino
mengaku belum dihubungi Tri dan perwakilan manajemen Persak soal kejadian
brutal yang menimpa dirinya. Saat ini pemain bernomor punggung 4 itu menyebut
kondisinya kian membaik.
"Alhamdulillah hasil rontgen di dada aman. Kondisi sekarang cuma masih
perih di dada saya. Kalau saya sendiri gatau [pelanggaran itu] sengaja atau
tidak. Biar yang lihat saja yang menilai," kata Odsantino.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia "Tak Mau Main Usai Aksi Brutal Liga 3, PPSM
Terancam Sanksi" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20211102152332-142-715595/tak-mau-main-usai-aksi-brutal-liga-3-ppsm-terancam-sanksi.
0 Comments
Posting Komentar