Magelang-football.com - Salah satu wadah suporter klub sepak bola PPSM Sakti
Magelang, Squadra Macan Tidar (SMT), merayakan HUT ke-6 akhir pekan lalu.
Acara yang berlangsung di Alun-Alun Kota Magelang ini menghadirkan ratusan
suporter dari berbagai daerah. Mereka melakukan doa bersama dan orasi agar
manajemen dan Pemkot Magelang peduli dengan keberadaan PPSM yang saat ini
terdegradasi ke Liga 3.
“Kita ingin persiapan PPSM dalam menghadapi kompetisi
lebih serius. Jangan seperti kompetisi-kompetisi sebelumnya,” kata Ketua SMT
Anggoro kemarin. Acara bertajuk “Gebrak Manajemen, Bangunkan Macan Tidar 6th
Anniversary Squadra Macan Tidar” dimulai tepat pukul 19.19 Sabtu (6/1)
malam.
Pihak kepolisian membatasi kegiatan hingga pukul 21.00.
Seperti biasanya, bila hadir para suporter maka akan muncul chant-chant penggugah semangat
dan nyala flare. Mereka juga sempat
menyanyikan lagu “Legendaku Juga Legendamu”, yang merupakan lagu kebangsaan
SMT.
Aksi di Alun-Alun sisi timur itu berjalan damai. Beberapa
spanduk dan tulisan serta bendera mereka gelar untuk menarik perhatian
masyarakat. Di antaranya bertuliskan, “Jangan Instan Lagi Pak..”, “Tulung
Iki Dibenahi #SavePPSM#”, “Ngopo Kudu Ndadak”, “How Are You PPSM”, “Liga 3? We
Still Alive”, “Manajemen, Is Full of Shit”, “Kami Tidak menyerah”, dan lainnya.
Anggoro mengatakan, harus bisa mengambil pelajaran dari
kejadian kompetisi-kompetisi sebelumnya. “Ingat, pada musim kompetisi 2015 kita
masih diselamatkan keputusan rapat Executive Comittee PSSI bahwa kompetisi
dihentikan sehingga PPSM masih bisa bertahan di Divisi Utama. Padahal saat itu
banyak persoalan teknis maupun non teknis membelit,” tuturnya.
Ditambahkan oleh Koordinator Lapangan SMT Hanif, pada
gelaran Indonesia Soccer Championship B (ISC B) 2016 yang merupakan
pengganti Kompetisi Liga Indonesia, persiapan yang mepet kembali terulang. Saat
itu, Macan Tidar, julukan PPSM, hanya menempati peringkat enam dari tujuh
peserta ISC B di grup 4. Tim berkostum oranye ini diuntungkan dengan keberadaan
ISC B sebagai liga tak resmi, sehingga selamat dari degradasi.
“Pada gelaran Liga 2 Indonesia 2017, PPSM lagi-lagi
terlambat membentuk tim manajemen. Manajemen PPSM mengaku baru bisa membentuk
tim setelah gelaran Magelang Cup selesai, yang berjarak hanya beberapa minggu
dari kompetisi. Hasilnya kita terdegradasi,” tambah Hanif.
Pihak suporter tidak terlalu memikirkan pada kasta berapa
PPSM berlaga. Mereka lebih menginginkan adanya persiapan tim yang matang,
sehingga mampu bersaing maksimal dalam kompetisi.
Hal itu terungkap dari pernyataan Wulan, Dedengkot
Simolodro, wadah suporter PPSM lainnya malam itu. “Kita tidak peduli PPSM main
di liga apa. Yang penting ikut kompetisi dengan maksimal. Kita akan
selalu mendukungmu,” tandas Wulan.
Pihak manajemen PPSM Sakti Magelang belum bisa dikonfirmasi,
karena saat ini sedang dalam masa transisi kompetisi.
Sumber: Radarjogja.com

0 Comments
Posting Komentar