Magelang-football. – PPSM Sakti Magelang hingga pekan ke-sepuluh
kini bercokol di posisi 6 klasemen sementara Liga 2 Grup 4. Penampilan PPSM
Sakti Magelang musim ini belum menunjukan performa yang baik hingga pekan
ke-sepuluh ini. Pasukan Macan Tidar baru mengoleksi dua kemenangan, tiga kali
hasil imbang, dan sisanya empat pertandingan mengalami kekalahan dengan
mengumpulkan poin 9.
Di puncak klasemen Liga 2 Grup 4
ada tim kuat PSIS Semarang kemudian diikuti oleh PSIR Rembang dan Persis Solo.
PSIS Semarang mengoleksi 22 poin, lalu PSIR Rembang dengan 18 poin dan Persis
Solo 17 poin. PPSM Sakti Magelang terpaut jauh atas tiga tim kuat tersebut.
Lantas apa yang membuat penampilan PPSM Sakti Magelang tidak istimewa? Tim
Magelang Football mencoba menganalisis permasalahan ini.
Statistik PPSM Sakti Magelang
musim ini terbilang buruk, bayangkan saja hingga pekan ke-sepuluh ini skuad
Macan Tidar baru menceploskan gol sebanyak lima kali serta kemasukan gol
sebanyak delapan kali. Artinya rasio gol tim PPSM Sakti Magelang hanya 0,55. Jelas
sangat tidak produktif lini depan dari skuad PPSM Sakti ini. Disisi lain, rasio
kebobolan adalah 0,88. Artinya PPSM Sakti hampir selalu kebobolan tiap
menjalani laga di Liga 2 musim ini.
Hanya empat pemain dari total
lima gol yang di buat tim Macan Tidar. Pemain-pemain tersebut yaitu Taryono
yang mengoleksi dua gol. Gol perdana Taryono dicetak ketika PPSM Sakti kandas
atas tuan rumah Persis Solo dengan skor 3-1. Kemudian gol kedua dicetak ketika
PPSM Sakti mengalahkan Persiba Bantul di Stadion Moch Soebroto. Kemudian ada
Qori Raqsanjani yang mengoleksi 1 gol, gol tersebut dicetak ketika PPSM Sakti
sukses mengandaskan Persiba Bantul diputaran pertama lalu. Nama lain yang sudah
mencetak gol ada Rezza Aji dan Nunung DC. Rezza Aji mencetak gol debut ketika PPSM
Sakti mengalahkan tamunya Sragen United dengan skor tipis 1-0. Lalu punggawa
baru Macan Tidar, Nunung Dwi Cahyo berhasil mencatatkan namanya di papan skor
ketika Persis Solo menahan imbang PPSM Sakti di Magelang.
Dari ke-empat pemain tersebut
seluruhnya berasal dari lini depan. Tidak ada sumbangan gol dari pemain disisi
lain. Artinya kreatifitas permainan PPSM Sakti dibawah kendali pelatih Siswanto
masih belum maksimal. PPSM Sakti sejatinya tidak memiliki pengatur serangan
yang andal seperti layaknya M.Ridwan di PSIS Semarang atau Dirga Lasut di skuad
PSS Sleman. Dengan pembelian pemain yang jor-joran di putaran kedua ini,
diharapkan pemain baru bisa langsung beradaptasi dan dapat berperan penting
untuk membantu PPSM Sakti minimal bertahan di Liga 2 musim depan.
Kreatifitas permainan PPSM Sakti
juga masih harus diasah, pelatih Siswanto harus bisa memaksimalkan potensi anak
asuhnya agar skema permainan PPSM Sakti bisa berjalan sesuai dengan keinginan
pelatih. Sekian
Nb: Opini ini murni berasal dari
penulis dan tidak bermaksud untuk memojokkan salah satu pihak. Bila ada
kesalahan dalam penyajian mohon bisa menjadi koreksi bagi penulis. Terima
kasih.

0 Comments
Posting Komentar