Sepakbola Magelang - Pertandingan Persiba Bantul
dengan PPSM Magelang yang berlangsung di Stadiun Sultam Agung Bantul berakhir
dengan kericuhan setelah laskar Sultan Agung dipaksa main imbang 0-0, Senin
sore 24 Juli 2017.
Bahkan Ridwan Pahala yang memimpin pertandingan sempat dikeroyok oleh
oknum suporter. Melihat gelagat tidak baik, polisi langsung mengamankan wasit
dan perangkat pertandingan lain.
Nahas bagi Ridwan, saat dilarikan menuju ruang ganti, tiba-tiba sejumlah
suporter berhasil mendekatinya dan mengeroyok serta menghadiahi wasit
asal Bandung wasit dengan bogem mentah.
"Sesuai regulasi ketika laga menyisakan 10 menit dan terjadi force
majeur seperti kerusuhan ini maka pertandingan dianggap selesai dengan hasil
imbang," tutur pengawas pertandingan, Khaerul Agil.
Kericuhan disaksikan langsung Bupati Bantul, Suharsono yang datang saat
babak kedua, tidak hanya terjadi di dalam stadion. Di luar bahkan polisi sempat
menembakkan gas air mata ke arah suporter Persiba yang berniat menyerang bus
pemain-pemain PPSM.
"Semua yang terjadi di pertandingan ini tentu akan dilaporkan dalam
laporan pertandingan," imbuh Agil.
Sementara itu asisten pelatih PPSM Magelang, Agus Tri, menyesalkan
terjadinya insiden kericuhan yang berimbas dihentikannya laga. "Sebenarnya
pertandingan berjalan cukup bagus, hanya satu hal yang disayangkan karena
adanya insiden itu," sambung Agus.
Adapun care taker pelatih Persiba, Sambudiana, mengakui perjuangan timnya
cukup berat untuk bisa bertahan di Liga 2. Masih berada di posisi juru kunci
Grup 4, Persiba baru mengoleksi 4 poin dari sembilan laga. "Cukup berat
dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bertahan," katanya
Sambudiana (viva)
0 Comments
Posting Komentar